Jamu Kepala BKKBN Pusat, Bupati Sampaikan Isu Stunting
Bulungan, CitraBenuanta – Bulungan Syarwani menjamu Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, dr. Hasto Wardoyo, Sp.oG dan rombongan di aula rumjab bupati dalam rangka ramah tamah, Kamis malam (2/6/2022).
Dalam kesempatan tersebut bupati menyampaikan berkaitan dengan isu stunting yang ada di Bumi Tenguyun yang kini juga menjadi perhatian pemerintah daerah.
Komitmen Bulungan dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting sejak menjadi lokus penangganan stunting oleh pemerintah pusat tahun 2020, kata bupati yaitu melalui penandatanagan komitmen kepala daerah pada tahun 2019.
Pada tahun 2020 dituangkan dan dijabarkan dalam GEMA PAGI atau Gerakan Membangun Pangan Gizi Bulungan dibawah koordinasi tim konvergensi percepatan penurunan stunting, dengan sekretariatnya Bappeda-Litbang Bulungan.
“Target kami untuk pravelensi stunting di Bulungan sesuai dengan target presiden
RI, yaitu sebesar 14 persen hingga tahun 2024,” sebutnya.
Berdasarkan hasil pemantauan statistik gizi, melalui kegiatan Bulan Timbang tahun 2021, angka pravelensi stunting Bulungan di angka 17,8 persen dengan 1.483 kasus dari 8.340 balita yang diukur.
“Sehingga masih terdapat 3,8 persen yang menjadi target penurunan daerah hingga tahun 2024. Kami optimis kondisi tersebut dapat kita capai dengan melihat trend yang ada dalam 3 tahun terakhir, yang mana pravelensi stunting menurun sebesar 1,7 persen per tahun,” ungkapnya.
Untuk itu bupati berharap angka 3,8 persen yang harus dikejar dapat dicapai sebagaimana menjadi arahan presiden RI hingga tahun 2024 mendatang. Dengan kebijakan baru, yaitu Perpres Nomor 32 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, menjadi tantangan tersendiri bagi daerah khususnya dari sisi kelembangaan dan tingkat pencapaian.
“Dari sisi kelembangaan dari tim percepatan penurunan stunting Bulungan, baik di level kabupaten dan kecamatan sudah dibentuk dan disusun berdasarkan surat kepala daerah, untuk level desa dan kelurahan sudah terbentuk di 71 desa/kelurahan dari 81 desa/kelurahan, masih ada 10 yang harus kami tuntaskan,” jelasnya.
Bupati melanjutkan untuk tim pendamping keluarga saat ini berjumlah 112 dengan jumlah kader sebantak 336 termasuk pembentukan tim audit stunting yang terdiri dari tim teknis dan pakar. Sementara dari segi cakupan layanan esensial yang terdiri dari dari 29 layanan sudah terinventarisasi dan sedang dalam proses pengisian di website Kemendagri.
“Adapun 16 indikator, ialah indikator baru sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk perumusan program kegiatan di tahun ini dan mendatang guna mencapai target yang ada, termasuk juga layanan suplai sebanyak 35 layanan sebagaimana dituangkan dalam lampiran terkait rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting Indonesia,” jelasnya.
Selanjutnya terkait 8 aksi konveregensi percepatan penurunan stunting, sebagai bentuk instrument kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam penurunan stunting, pemkab bulungan telah melaksanakan 6 aksi.
“Termasuk juga penyusunan kebijakan pemanfaatan dana desa, dalam hal bersinergi dengan pemdes dalam percepatan penurunan stunting,” jelas bupati.(MC Bulungan/sny)