BUMDESMA
Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, telah mengambil langkah progresif dalam menangani masalah stunting atau pertumbuhan terhambat di wilayahnya. Stunting adalah kondisi serius yang dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak. Menurut Global Nutrition Report 2020, sekitar 149 juta anak di dunia mengalami stunting, dengan tingkat kejadian tertinggi terjadi di Asia Selatan dan Sub-Sahara Afrika. Di Indonesia, prevalensi stunting pada anak balita mencapai 27,7%, dengan sekitar 8,4 juta balita yang terkena dampak stunting, menurut data dari WHO pada tahun 2019.
Pemerintah Kabupaten Bulungan, yang menempati peringkat ke-20 dengan jumlah anak stunting terbanyak di Indonesia, telah meluncurkan program inovatif bernama BumDesma (Bumi Desa Mandiri) sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting. Program ini bertujuan untuk memberikan hasil yang signifikan dalam penanggulangan dan pencegahan stunting di Kabupaten Bulungan, khususnya di Kecamatan Tanjung Palas Timur.
BumDesma menggunakan pendekatan badan usaha desa untuk mencegah stunting. Program ini melibatkan berbagai inovasi yang mencakup edukasi interaktif menggunakan multimedia, teknologi digital, pemberian makanan tambahan, kolaborasi dengan industri pangan lokal, sistem pendampingan dan monitoring terintegrasi, pemberdayaan ibu, inovasi teknologi monitoring pertumbuhan, dan penyuluhan dalam komunitas.
Dalam program ini, pendekatan edukasi interaktif digunakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang, pola makan sehat, dan stimulasi pertumbuhan anak. Konten multimedia seperti video pendek, animasi, dan game edukatif digunakan untuk memberikan pengetahuan yang mudah dipahami, terutama bagi ibu-ibu yang merupakan peran penting dalam memberikan asupan gizi kepada anak-anak.
Penggunaan teknologi digital menjadi bagian penting dalam program ini. Platform atau aplikasi dikembangkan untuk memberikan informasi dan pemantauan perkembangan anak secara real-time. Fitur-fitur seperti pengingat gizi, pencatatan pertumbuhan anak, dan akses sumber daya pendukung tersedia melalui teknologi digital ini. Hal ini membantu mendeteksi potensi stunting lebih awal dan mengambil tindakan yang tepat dengan cepat.
Program pemberian makanan tambahan juga diterapkan sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting. Makanan tambahan secara rutin disediakan untuk anak-anak yang berisiko stunting, sambil memberikan edukasi kepada ibu-ibu mengenai penggunaan makanan tambahan tersebut. Kolaborasi dengan industri pangan lokal juga dilakukan untuk mengembangkan produk makanan bergizi yang terjangkau dan mudah didapatkan.
Sistem pendampingan dan monitoring terintegrasi melibatkan tenaga kesehatan, ahli gizi, dan relawan lokal untuk memberikan dukungan langsung, saran gizi, pemantauan pertumbuhan anak, dan informasi terkait gizi dan perawatan anak. Melalui sistem ini, ibu-ibu mendapatkan bimbingan dan dukungan yang dibutuhkan dalam memberikan perawatan dan nutrisi yang baik bagi anak-anak.
Program BumDesma juga memberdayakan ibu-ibu melalui pelatihan keterampilan, pendidikan kewirausahaan, dan akses ke program pengentasan kemiskinan lainnya. Dengan meningkatkan kemampuan ibu-ibu, diharapkan mereka dapat memberikan perawatan dan nutrisi yang lebih baik bagi anak-anak mereka, serta menjadi agen perubahan di dalam komunitas.
Inovasi teknologi monitoring pertumbuhan juga diadopsi dalam program ini. Alat wearable atau sensor pintar digunakan untuk memantau pertumbuhan anak dengan akurat dan cepat. Hal ini memungkinkan deteksi dini terhadap stunting dan pengambilan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Terakhir, program ini juga mengutamakan penyuluhan dalam komunitas. Melibatkan orang tua, keluarga, dan tetangga dalam penyuluhan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pencegahan stunting. Melalui kegiatan penyuluhan ini, masyarakat dapat lebih memahami tanda-tanda stunting dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Program inovatif BumDesma di Kabupaten Bulungan, khususnya di Kecamatan Tanjung Palas Timur, menjadi langkah yang signifikan dalam penanggulangan stunting. Melalui pendekatan badan usaha desa dan berbagai inovasi yang dilibatkan, diharapkan prevalensi stunting dapat berkurang secara signifikan. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, masyarakat, dan sektor terkait lainnya menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Bulungan.