Stunting atau pertumbuhan terhambat merupakan masalah serius yang mempengaruhi kualitas hidup dan perkembangan anak. Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, juga menghadapi tantangan dalam menangani stunting dengan tingkat anak terkena stunting mencapai 5.7% pada tahun 2021. Namun, di tengah tantangan ini, Kabupaten Bulungan mengambil langkah maju dengan merancang Program Peduli Stunting dengan Kartu Edukasi Gizi (PENTING DEKATI GIZI). Program inovatif ini menawarkan pendekatan personal dan teknologi yang efektif untuk mencegah stunting dan meningkatkan status gizi anak.
Stunting adalah kondisi yang muncul akibat kekurangan gizi yang berlangsung lama, terutama selama seribu hari pertama kehidupan anak. Menurut Global Nutrition Report 2020, hampir 150 juta anak di seluruh dunia menderita stunting, dengan tingkat kejadian tertinggi di Asia Selatan dan Sub-Sahara Afrika. Di Indonesia, prevalensi stunting pada anak balita mencapai 27,7%, dengan diperkirakan sekitar 8,4 juta balita terkena dampak stunting.
Namun, Program Peduli Stunting dengan Kartu Edukasi Gizi hadir sebagai solusi inovatif dalam menangani masalah ini. Salah satu kebaruan utama dari program ini adalah pendekatan personal yang diterapkan melalui Kartu Edukasi Gizi. Setiap kartu disesuaikan dengan kebutuhan gizi setiap individu berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan. Dengan demikian, setiap anak atau keluarga dapat menerima informasi gizi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhannya, sehingga memungkinkan pencegahan dan penanganan stunting yang lebih efektif.
Selain itu, Program PENTING DEKATI GIZI juga memanfaatkan teknologi dalam penyampaian informasi gizi. Kartu Edukasi Gizi dapat diakses melalui aplikasi mobile atau platform digital, memungkinkan masyarakat untuk dengan mudah mendapatkan informasi yang diperlukan. Dengan tingginya penetrasi teknologi dan penggunaan smartphone, program ini dapat mencapai lebih banyak orang dengan lebih efisien.
Program ini juga menonjolkan kolaborasi multi-stakeholder sebagai kebaruan lainnya. PENTING DEKATI GIZI melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, tenaga kesehatan, dan masyarakat umum. Dengan kolaborasi yang kuat, program ini dapat memperluas jangkauan dan dampaknya dalam pencegahan stunting. Peran pemerintah sebagai pemangku kebijakan, lembaga pendidikan sebagai sarana pendidikan, tenaga kesehatan sebagai pelaksana program, dan masyarakat umum sebagai penerima informasi, semuanya berperan penting dalam keberhasilan Program PENTING DEKATI GIZI.
Program Peduli Stunting dengan Kartu Edukasi Gizi berfokus pada tahapan penelitian dan pengembangan, implementasi dan distribusi, pelatihan dan pemantauan, serta evaluasi dan peningkatan. Penelitian digunakan untuk memahami kebutuhan gizi dan masalah stunting dalam populasi target, sementara pengembangan Kartu Edukasi Gizi mencakup penyusunan konten yang informatif. Program ini diimplementasikan dengan mendistribusikan Kartu Edukasi Gizi kepada individu atau keluarga melalui aplikasi mobile, platform digital, atau cetakan fisik. Tahap selanjutnya adalah pelatihan dan pemantauan. Fasilitator atau tenaga kesehatan yang terlibat dalam program ini akan menjalani pelatihan terkait edukasi gizi. Mereka akan dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan edukasi yang efektif kepada masyarakat. Selain itu, pemantauan dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi implementasi program, mengukur dampaknya, dan memastikan bahwa edukasi gizi yang diberikan sesuai dengan harapan.
Melalui Program Peduli Stunting dengan Kartu Edukasi Gizi (PENTING DEKATI GIZI), Kabupaten Bulungan menunjukkan komitmen dan dedikasi dalam memerangi stunting dan meningkatkan status gizi anak-anaknya. Dengan pendekatan personal, pemanfaatan teknologi, dan kolaborasi multi-stakeholder, program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam mencegah stunting dan mencapai generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.